KEPERAWATAN BENCANA (SUPPLEMENT)

BAB  1 Konsep dasar Bencana   Yuyud Wahyudi      Pendahuluan  Kompleksnya definisi dan konsep – konsep dasar tentang bencana wajib dikuasai oleh siapapun yang berkecimpung didalamnya, termasuk tenaga kesehatan secara umum dan khususnya perawat. Hal ini penting untuk digaris bawahi mengingat bencana dapat terjadi dimana saja, kapan saja tanpa, dan menimpa siapa saja pandang bulu. Pemahaman tentang istilah – istilah dasar terkait definisi, jenis bencana, serta dampak dari bencana itu sendiri wajib diketahui dan dipahami. Hal ini menjadi penting karena dengan memahami konsep – konsep dasar tersebut maka akan sangat membantu dalam menentukan langkah selanjutnya. Untuk menunjang tujuan tersebut diatas maka pada Bab 1 ini akan dibahas tentang konsep – konsep dasar umum dalam kebencanaan seperti definisi – definisi bencana, jenis – jenis bencana serta dampak bencana secara umum yang timbul akibat kejadian bencana. Pada akhir pembelajaran pada Bab 1, pembelajar diharapkan akan mampu menjelaska

Mengajukan pertanyaan klinis dalam format PICOT

 

                                                    Mengajukan pertanyaan klinis dalam format PICOT

                                     (Ask the burning clinical question in the PICOT format)

Yuyud MNS






Keberhasilan pemberian asuhan keperawatan atau pelayananan kesehatan secara umum terhadap pasien adalah ditentukan oleh ketersediaan informasi yang up to date. Selanjutnya ketersediaan informasi tersebut juga dipengaruhi oleh kemampuan pencari informasi untuk mendapatkan informasi secara cepat, tepat dan akurat dari sumber yang dapat dipercaya. 

Namun pada kenyataannya masalah yang terjadi adalah pencari informasi akan mengalami kesulitan untuk mendapatkan informasi yang tepat dan pada saat yang tepat (finding right information at the right time).  Life long learning skills seperti membuat pertanyaan yang terfokus, mencari sumber informasi yang tepat secara efisien adalah sangat diperlukan untuk dimiliki

Harus diingat, bahwa pada saat proses pencarian informasi, dapat dibaratkan seperti mencari jarum dalam tumpukan jerami (A Needle in a Haystack) (Melnyk & Fineout-Overholt, 2011). Untuk mendapatkan jarum yang dimaksud harus diketahui karakteristik dan ciri – ciri dari jarum tersebut. Memformulasikan pertanyaan klinis adalah di ibaratkan seperti mengidentifikasi karakteristik pada jarum yang dimaksud.

Untuk dapat memformulasikan pertanyaan klinis yang baik perlu dipahami dua jenis pertanyaan klinis yakni background questions dan foreground questions. Background questions adalah pertanyaan yang mendasar seputar masalah klinis yang ada, biasanya seputar apa, dimana, kapan, kenapa, bagaimana (5W+1H) dan luaran yang dikehendaki. 

Contoh dari background questions adalah “bagaimanakah acethaminophen bekerja dalam mengatasi demam?”, “metode apa yang efektif untuk mencegah terjadinya luka dekubitus pada psiesn selama masa perawatan?”. 

Sementara itu, foreground questions adalah pertanyaan yang hanya bisa terjawab melalui bukti – bukti ilmiah terkait diagnosis, perawatan,  atau upaya pendampingan pasien dalam prognosis penyakit yang diderita, pertanyaan ini berfokus pada pengetahuan yang lebih spesifik. 

Pada contoh pertanyaan background questions diatas jika dikembangkan menjadi foreground questions kurang lebih adalah seperti contoh berikut. “pada pasien anak – anak, seberapa efektif kinerja acethaminophen dibanding ibuprofen dalam mengatasi demam?”, selanjutnya “pada pasien yang beresiko mengalami luka tekan dekubitus, bagaimanakah penggunaan matras dibandingkan dengan menggunakan lapisan tekanan mempengaruhi kejadian luka tekan dekubitus. 

Hal yang terpenting untuk dipahami adalah background questions penting untuk ditanyakan terlebih dahulu dan ditemukan jawabannya untuk kemudian mengajukan pertanyaan foreground questions. Kajian tentang formulasi pertanyaan klinis dalam format PICOT (P: problem, population of interest; I : intervention / issue of interest; C: comparisson of interest; O: outcome expected; T: time for the intervention achieve the outcome) telah dilakukan oleh Huang, Lin, and Demnar-Fushman (2006).  

Format PICOT menyediakan kerangka kerja yang efisien untuk mencari data Based elektronik, yang dirancang untuk mengambil hanya artikel – artikel yang relevan dengan pertanyaan klinis. Menggunakan skenario kasus pada waktu respon cepat sebagai contoh, cara untuk membingkai pertanyaan tentang apakah penggunaan waktu tersebut akan menghasilkan hasil yang positif akan menjadi: "di bangsal perawatan akut (pasien/Population), bagaimana memiliki waktu respon cepat (Intervensi) dibandingkan dengan tidak memiliki waktu respon cepat (perbandingan/Comparison) mempengaruhi jumlah serangan jantung (hasil/Outcome) selama periode tiga bulan (waktu/Time)? "

Pertanyaan klinis dalam format PICOT untuk menghasilkan evidence yang lebih baik dan relevan.

1. Populasi pasien (P

2. Intervensi (I)

3. Perbandingan intervensi atau kelompok (C)

4. Hasil (O), dan 

5. Waktu (T). 

Secara lebih eksplisit Melnyk & Fineout-Overholt (2011) menjabarkan definisi dan jenis pertanyaan yang mengacu kepada formulasi PICOT dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah :

1. Intervensi / intervention

Pertanyaan terkait intervensi ini diarahkan kepada bagaimana isu klinis atau bagaimana suatu penyakit seharusnya mendapat perlakuan. Contohnya, “pada remaja wanita yang berasal dari suku jawa yang mengidap hepatitis B (P), bagaimanakah acetaminophen (I), dibandingkan dengan ibuprofen (C), mempengaruhi fungsi liver?“ 

Untuk mempermudah pemahaman PICOT pada kasus intervensi, anda dapat mencoba pada format dibawah

Pada...............................................(P)

bagaimanakah ............................................................(I) 

dibandingkan dengan .............................................(C)

mempengaruhi..............................................(O) 

dalam kurun waktu..........................(T)

 

2. Etiologi / etiology 

Pertanyaan terkait etiologi ini diarahkan kepada pencarian penyebab dari suatu masalah isu klinis. Salah satu contoh rumusan pertanyaan etiologi ini adalah “bagaimanakah  wanita yang berusia 30- 50 tahun (P) yang mempunyai tekanan darah tinggi (I) dibandingkan dengan yang tidak mempunyai tekanan darah tinggi (C) mempunyai resiko terjadinya infark miokard akut (O) selama selang tahun pertama setelah dilakukan operasi histerektomi (T)?”

Untuk mempermudah pemahaman PICOT pada kasus etiologi , anda dapat mencoba pada format dibawah

 

 

Apakah ........................................(P)

yang mempunyai....................... (I)

dibandingkan  yang tidak mempunyai.................................. (C) 

beresiko terhadap ....................(O)

dalam kurun waktu ................................(T)

 

3. Diagnosa / diagnosis 

Pertanyaan terkait diagnosa  ini diarahkan kepada proses mengidentifikasi atau menentukan penyebab munculnya masalah klinis atau penyakit.  Salah satu contoh rumusan pertanyaan diagnosa adalah “pada kelompok laki – laki dewasa dengan IMA (P), apakah pemeriksaan serial 12 lead ECG (I), dibandingkan dengan pemeriksaan awalan 12 lead ECG (C) lebih akurat dalam mendiagnosa IMA (O) ?“

 

Untuk mempermudah pemahaman PICOT pada kasus diagnosis, anda dapat mencoba pada format dibawah :

Pada...............................................(P)

apakah.....................................(I) 

dibandingkan denga..............................(C)

.lebih akurat dalam mendiagnosa..................................O)

 

 

4. Perkiraan /prognosis

Pertanyaan terkait diagnosa ini diarahkan untuk memprediksi perjalanan penyakit dimasa depan proses . Salah satu contoh rumusan pertanyaan prognosis adalah “untuk pasien yang berusia 65 tahun keatas (P),  bagaimanakah penggunaan vaksin influenza (I), dibandingkan dengan yang tidak mendapatkan vaksin (C), mempengaruhi resiko kejadian pneumonia (O), pada saat musim flu (T)?”

Untuk mempermudah pemahaman PICOT pada kasus prognosis, anda dapat mencoba pada format dibawah :

Pada...............................................(P)

apakah.....................................(I) 

dibandingkan dengan ..............................(C)

.lebih akurat dalam mendiagnosa..................................O)

5. Arti / meaning 

Pertanyaan terkait arti ini diarahkan untuk mengetahui bagaimana pengalaman seseorang terhadap suatufenomena tertentu. Salah satu contoh rumusan pertanyaan  meaning adalah pada laki – laki muda beruisa 20an tahun (P) dengan diagnosa kelumpuhan pinggang bagian bawah (I) mempersepsikan hubungan dengan pasangan hidup (O) dalam tahun pertama setelah diagnosa ditegakkan (T)

Untuk mempermudah pemahaman PICOT pada kasus arti, anda dapat mencoba pada format dibawah :

 

Bagaimana........................................(P)

dengan ....................... (I) 

perceive..................................(O)

selama/saat................................(T)

 

Daftar Pustaka:

 

Allender et al., 2013. Community & Public Health Nursing, Promoting The Public Health 8th edition. Wolter Kluwer Health Lippincot William & Wilkins.

Ellen Fineout-Overholt RN, PhD and Linda Johnston RN, PhD. 2011. Teaching EVIDENCE BASED PRACTICE: Implementation of Evidence: Moving from Evidence to Action 

Jylha V, Oikarainen A, Perala M. & Holopainen A. 2017. Facilitating Evidence Based Practice In Nursing And Midwifery In The WHO European Region. WHO. Denmark

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ETIKA PENELITIAN

KEPERAWATAN BENCANA (SUPPLEMENT)