KEPERAWATAN BENCANA (SUPPLEMENT)

BAB  1 Konsep dasar Bencana   Yuyud Wahyudi      Pendahuluan  Kompleksnya definisi dan konsep – konsep dasar tentang bencana wajib dikuasai oleh siapapun yang berkecimpung didalamnya, termasuk tenaga kesehatan secara umum dan khususnya perawat. Hal ini penting untuk digaris bawahi mengingat bencana dapat terjadi dimana saja, kapan saja tanpa, dan menimpa siapa saja pandang bulu. Pemahaman tentang istilah – istilah dasar terkait definisi, jenis bencana, serta dampak dari bencana itu sendiri wajib diketahui dan dipahami. Hal ini menjadi penting karena dengan memahami konsep – konsep dasar tersebut maka akan sangat membantu dalam menentukan langkah selanjutnya. Untuk menunjang tujuan tersebut diatas maka pada Bab 1 ini akan dibahas tentang konsep – konsep dasar umum dalam kebencanaan seperti definisi – definisi bencana, jenis – jenis bencana serta dampak bencana secara umum yang timbul akibat kejadian bencana. Pada akhir pembelajaran pada Bab 1, pembelajar diharapkan akan mampu menjelaska

JURNAL UPAYA PENCEGAHAN DBD DI DESA TALOK KECAMATAN TUREN


EFEKTIFITAS PEMBERIAN IKAN CUPANG (Betta splendens) DALAM MENURUNKAN JUMLAH JENTIK SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN DB

link artikel ada dibawah


            Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue yang di transmisikan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. WHO memperkirakan 100-400 juta terinfeksi dengue di dunia setiap tahunnya. Saat ini belum tersedia vaksin untuk mencegah penyakit DBD, sehingga diperlukan suatu pengendalian vektor, salah satunya adalah dengan pengendalian biologis menggunakan ikan pemakan jentik. Oleh karena itu, dilakukan penelitian mengenai efektifitas pemberian ikan cupang (Betta splendens) dalam menurunkan jumlah jentik sebagai upaya pencegahan DBD. 

        Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas pemberian ikan cupang (Betta splendens) dalam menurunkan jumlah jentik sebagai upaya pencegahan DBD di Desa Talok Kecamatan Turen. Penelitian yang digunakan adalah Quasy Eksperiment dengan menggunakan rancangan one group pre-post test design. Sampel penelitian 53 Kk. Hasil uji Validitas yang dinilai oleh pakar didapatkan nilai 0,89 dan uji reabilitas dengan test-retest didapatkan nilai 0,885, sehingga instrumen tersebut dikatakan valid dan reliabel. Teknik analisa data menggunakan Uji Paired Sample T-Test dan Uji Independent TTest dengan hasil menunjukkan bahwa terdapat perbedaan jumlah jentik sebelum dan sesudah pemberian ikan cupang (Betta splendens) P-Value 0,000 (ɑ<0,05) dan pemberian ikan cupang terbukti efektif dalam menurunkan jumlah jentik dengan ratarata 0,00 (92,89%).


Marcelly Della Pangesti1), Yuyud Wahyudi2) Wahyu Dini Candra Susila3) 


link download artikel : 

https://stikeswch-malang.e-journal.id/Health/article/download/179/95  


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengajukan pertanyaan klinis dalam format PICOT

ETIKA PENELITIAN

KEPERAWATAN BENCANA (SUPPLEMENT)